KEAJAIBAN MADU : HONEY IS THE MAGIC DRINK 

Madu dikenal sebagai "The Food Of God", yaitu makanan atau minuman anugerah pemberian dari Tuhan karena khasiatnya yang luar biasa.

Kita tahu, madu berasal dari nektar (cairan dalam bunga yang pada umumnya rasanya manis) yang dihimpun oleh lebah pekerja. Lebah menyimpan madu dalam sarang sebagai makanan.

Dalam sejarah manusia, madu merupakan pemanis alami yang pertama dikenal sebelum manusia mengenal ada pemanis lain seperti gula dll. Walau berbagai manfaatnya belum diketahui seperti saat ini, sejak dahulu madu sudah digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia termasuk sebagai obat berbagai penyakit, (sebagai "Folk Remedies")

Sejarah penggunaan madu demikian panjangnya, baik pada masa peradaban Mesir kuno (masa Fir'aun), sampai milenium ketiga ini. Di masa Mesir kuno, madu telah digunakan sebagai obat berbagai penyakit, bahkan menjadi salah satu bahan pengawet mumi. Konon, tokoh semacam Julius Caesar dan Aristoteles juga sangat menyukai madu sebagai minuman utama penjaga daya tahan tubuhnya.

Hampir di setiap kitab suci disebutkan manfaat madu, seperti pada AI-Qur'an (QS. An-Nahl 68-69) :

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bemacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkannya",

Sayyidah Aisyah (istri nabi Muhammad Saw.) berkata, “Minuman yang paling disukai Rasulullah SAW. adalah madu”.

Imam Adz-Dzahabi berkata, "Setiap hari sebelum sarapan, Rasulullah SAW. selalu minum madu dicampur dengan segelas. air" .

Kini, sudah banyak penelitian yang menguatkan akan kebenaran banyaknya rnanfaat madu bagi kesehatan, bahkan “The Australian Therapeutic Goods Administration", (semacam Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Indonesia /BPOM) telah menetapkan madu sebagai salah satu jenis obat.


Selain itu, madu mengandung pula aneka mineral penting seperti, kalsium, magnesium, natrium, tembaga, mangan, besi, kalium dan fosfor. Di dalam madu juga terdapat berbagai vitamin, seperti Vitamin B1, B2, K dan C serta beberapa enzim yang baik untuk melancarkan pencernaan.

BERBAGAI KHASIAT MADU
Madu mengandung sejumlah unsur organik dan non organik, baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Saya yakin masih banyak unsur-unsur yang belum tersingkap yang memiliki fungsi atau manfaat yang sangat penting bagi tubuh manusia, sebagai contoh :

MADU IS THE BEST TONIC (TONIK TERBAlK)
Sebuah riset yang dilakukan di Memphis University, Amerika Serikat, ditemukan bahwa konsumsi madu setelah melakukan latihan olahraga bisa membantu tubuh memulihkan stamina dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Pada penelitian tersebut, dibagi tiga kelompok dari 39 orang pria dan wanita yang diberi latihan beban berat yang sama. Setelah latihan kelompok pertama diberi suplemen protein dicampur gula-malto-dekstrin. Kelompok kedua mengkonsumsi dengan campuran karbohidrat kompleks. Lalu, kelompok ketiga diberi campuran madu.

Ternyata, dari hasil penelitian tersebut, hanya kelompok yang mendapat kombinasi protein-madu yang menunjukkan kadar gula darah optimal dalam 2 jam setelah latihan. Pada anqqota kelompok ini juga menunjukkan kepemilikan kadar hormon yang lebih membantu dalam pemulihan otot.

MADU SI PENAMBAH NAF5U MAKAN
Manfaat madu buat anak sangatlah luar biasa. Pemberian madu setiap hari pada anak secara teratur dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan meningkatkan nafsu makan pada anak balita.

Berdasarkan penelitian di International Holistic Tourist Hospital terhadap anak-anak yang rentan daya tahan tubuhnya dengan nafsu makan yang kurang baik, setelah 1 sampai 2 minggu pemberian madu (Royal Jelly Honey) dengan dosis 2 sendok makan di pagi hari dan 2 sendok makan di malam hari, menunjukan perubahan yang sangat luar biasa baik terhadap nafsu makan yang meningkat maupun pada 'perbaikan daya tahan tubuh mereka.

Kita berharap berbagai penelitian ilmiah yang lebih serius guna menyingkap sejumlah manfaat farmakologi dari madu lebah lebih banyak dilakukan pada masa yang akan datang.

MADU SEBAGAI PREBIOTIK
Salah satu manfaat madu adalah mengendalikan "bakteri jahat" tanpa mengganggu keberadaan "bakteri baik" alias madu berfungsi sebagai senyawa "Prebiotik". Ada beberapa faktor yang membuat madu memiliki sifat prebiotik.

Pertama, kadar gula alami yang tinggi pada madu (terdiri dari g/ukosa 34%, fruktosa 40,54%, sukrosa 1,9%) mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.

Kedua, madu bersifat asam (mengandung asam formiat, asam malat, asam asetat, asam sitrat, asam suksinat, dengan ph 3 - 4) yang tidak disukai oleh "bakteri jahat".

Ketiga, madu mengandung senyawa radikal hidrogen peroksida (H2O2) yang sanggup menghabisi "bakteri jahat" dan berbagai mikro organisme berbahaya lainnya.

Keempat, madu mengandung senyawa organik yang bersifat "anti bakteri jahat", antara lain "inhibine" dari kelompok flavonoid, glikosida dan polyphenol.

Kelima, senyawa 10-hidroxidecen-2-oic acid merupakan senyawa "anti bakteri jahat" yang dikandung oleh "royal jelly" pada madu.

MADU SEBAGAI ANTIBAKTERI
Bisa dipakai sebagai "obat luka". Pada penelitian itu telah ditemukan bahwa orang-orang yang menggunakan madu dengan cara menaruhnya dalam pembalut luka, sembuh seperempat kali lebih cepat ketimbang mereka yang cuma menggunakan pengobatan standar biasa. Menurut Mark Stengler, madu memiliki efek anti peradangan alami yang menyebabkan luka sembuh lebih cepat. Selain itu, madu juga mengandung "fitokimia" (zat-zat kimia yang terdapat pada berbagai jenis tumbuhan dan bahan makanan) yang dapat membunuh virus, bakteri, dan jamur.

Pada tahun 1998, sebuah studi dilakukan di India untuk mengetahui 'medicinal value' efek madu dalam pengobatan luka bakar. Penelitian dilakukan pada dua kelompok penderita luka bakar yang masing-masing kelompok sebanyak 52 orang penderita. 52 pasien luka bakar kelompok pertama menggunakan madu sebagai obat. Sementara 52 pasien kelompok kedua diberikan obat sulfadiazine.

Hasilnya: 87% kelompok madu sembuh dalam 15 hari. Sedangkan pada kelompok kedua yang menggunakan obat sulfadiazine hanya 10% yang mampu pulih dalam kurun waktu yang sama.

Madu sudah sejak lama dipercaya sebagai “antibiotik". Penelitian di University of Waikoto, Hamilton, Selandia Baru membuktikan bahwa madu memang mengandung zat antibiotik yang sangat mujarab dalam menangkis serangan bakteri.

Ada banyak infeksi yang mampu diobati dan dihambat dengan mengkonsumsi madu secara teratur, antara lain: penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, batuk, pilek dan infeksi saluran pernafasan, demam, hati, dan masih banyak penyakit lainnya.